Jumat, 20 April 2012

OSI Layer Dan Fungsinya

Pengertian OSI Layer dan Fungsinya 

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
  • Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  • Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
  • Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan protocol data unit pada setiap lapisan
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut

Lapisan ke- Nama lapisan Keterangan
7 Application layer Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
6 Presentation layer Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
5 Session layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4 Transport layer Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3 Network layer Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
2 Data-link layer Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1 Physical layer Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. 

 http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI

Secara garis besar layer-layer OSI dibagi menjadi dua bagian, yaitu upper layer (aplikasi, presentasi, dan sesi) dan lower layer (transport, network, data link dan fisik). Upper layer berfokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer, juga berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasikan hanya pada softwarenya. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatian adalah pada lower layer. Lower layer merupakan intisari komunikasi data melalui jaringan aktual, juga mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan kedalam hardware dan software. Lower layers yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software.
uplow-layer
Lapisan model OSI biasanya tidak sesuai persis dengan tumpukan protokol yang berjalan pada sistem yang sebenarnya, karena :
• Data-link protokol lapisan sering termasuk spesifikasi lapisan fisik.
• Jaringan dan protokol lapisan transport bekerja sama untuk menyediakan layanan end-to-end komunikasi kumulatif.
• Fungsi dari sesi, presentasi, dan lapisan aplikasi sering digabungkan kedalam protokol lapisan aplikasi.
Cara Kerja Model OSI Layer

Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ketujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.
ck-osi
Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI. Aplication layer mengirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan.
Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah ke layer paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer memeriksa data-link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan dibuang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer communication”.
ck-osi2
Model OSI Layer untuk Konsentrator
Hubs/Repeaters : ditemukan pada Physical Layer
Switches /Bridges/Wireless Access Point : ditemukan pada Data Link Layer
Routers : ditemukan pada Network Layer
Gateway : ditemukan pada semua layer OSI
Brouter : ditemukan baik pada Data Link maupun Network Layer
Protokol pada Layer OSI
Di dalam setiap layer terdapat beberapa protokol. Protokol berfungsi sebagai aturan dalam pengiriman (pelewatan) data dalam layer. Berikut adalah contoh-contoh protokol yang umum pada setiap layer (tidak termasuk sub-protocol) :
Layer Aplikasi
• HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), protokol untuk transfer file HTML dan Web .
• DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas .
• DNS (Domain Name Server), Database nama domain mesin dan nomor IP.
• FTP (File Transfer Protocol), protokol untuk transfer file.
• MIME (Multipurpose Internet Mail Extension), protokol untuk mengirim file biner dalam bentuk teks.
• NNTP (Network News Transfer Protocol), protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup.
• POP (Post Office Protocol), protokol untuk mengambil mail dari server.
• SMB (Server Message Block), protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows.
Layer Presentasi
• SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), protokol untuk pertukaran mail.
• SNMP (Simple Network Management Protocol), protokol untuk manajemen jaringan.
• Telnet, protokol untuk akses dari jarak jauh.
• TFTP (Trivial FTP), protokol untuk transfer file.
Layer Sesi
• NETBIOS (Network Basic Input Output System), BIOS jaringan standar.
• RPC (Remote Procedure Call), prosedur pemanggilan jarak jauh.
• SOCKET, Input Output untuk network jenis BSD-UNIX.
Layer Transport
• TCP (Transmission Control Protocol), protokol untuk pertukaran data berorientasi (connection oriented).
• UDP (User Datagram Protocol), protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless).
Layer Network
• IP (Internet Protocol), protokol untuk menetapkan routing.
• RIP (Routing Information Protocol), protokol untuk memilih routing.
• ARP (Address Resolution Protocol), protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP.
• RARP (Reverse ARP), protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware (pembalik ARP).
Layer Data Link
• PPP (Point to Point Protocol), protokol untuk point ke point. Protokol ini dipakai pada sub-layer
• LLC (Logical Link Control).
• SLIP (Serial Line Internet Protocol), protokol dengan menggunakan sambungan serial. Protokol ini dipakai pada sub-layer MAC (Media Access Control).
Layer Fisik
• Electrical/Optical, Mechanical, Functional, dan Procedural protocol.
Definisi Masing-Masing Layer pada Model OSI
def-osi
7. Application
Merupakan layer paling tinggi dari model OSI, seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari application layer adalah berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS, Telnet, SNMP, SSH, POP3.
Application layer mendukung aplikasi dan proses end-user. Partner komunikasinya di identifikasi, kualitas layanannya diidentifikasi, otentikasi pengguna dan privasinya dipertimbangkan, dan setiap kendala pada sintaks data diidentifikasi. Semua pada lapisan ini adalah application-specific.
Layer ini merupakan “apa yang user lihat”, dalam konteks loading aplikasi (seperti web browser atau email); yang mana application layer ini merupakan data yang user lihat selama menggunakan aplikasi dalam jaringan.
Layer ini juga mengijinkan akses ke network services-seperti networked file transfer, message handling, dan database query processing-yang mendukung aplikasi secara langsung (directly). Layer ini juga mengontrol akses network secara umum, pengiriman data dari sending applications ke receiving applications, dan memberikan informasi error dan status untuk aplikasi pada saat mengirim atau pada saat terjadi network errors karena terganggu (interfere) dengan layanan akses (service access) atau pengiriman (delivery).
Layer ini adalah yang paling “cerdas”. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Merupakan lapisan yang benar-benar berinteraksi dengan sistem operasi atau aplikasi setiap kali pengguna memilih untuk mentransfer file, membaca pesan atau melakukan aktivitas lainnya yang berhubungan dengan jaringan.
Secara umum fungsi application layer adalah:
• Mendukung file transfer
• Kemampuan untuk melakukan pencetakan (print) pada jaringan
• Surat elektronik (email)
• Pengiriman pesan elektronik (electronic messaging)
• Melakukan browsing pada World Wide Web
• Interface antara jaringan dan SW aplikasi
• Mengkomunikasikan service ke aplikasi.
6. Presentation
Presentation layer berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirector (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP).
Merupakan layer yang mendefinisikan format data seperti ASCII, HTML, JPG dan lainnya yang dikirimkan ke jaringan yang dapat dimanipulasi sehingga bisa dimengerti oleh penerima. Contohnya anda menerima email tapi tidak bisa tertampil secara sempurna karena ada format yang tidak dikenali. Hal ini merupakan kegagalan dari layer presentasi.
Lapisan ini menyediakan ‘independence’ dari perbedaan dalam representasi data (misalnya enkripsi) dengan menerjemahkan dari aplikasi ke format jaringan, dan sebaliknya. Layer ini membentuk dan mengenkripsi data yang akan dikirim melalui jaringan, memberikan kebebasan dari masalah kompatibilitas. Kadang-kadang ini disebut lapisan sintaks.
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Presentation layer bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
Secara umum fungsi dari presentation layer adalah:
• Enkripsi dan dekripsi dari suatu pesan untuk alasan keamanan
• Kompresi dan dekrompresi suatu pesan sehingga dapat dikirimkan pada jaringan secara efisien
• Memformat grafis
• Melakukan translasi konten
• Melakukan translasi yang sifatnya spesifik terhadap suatu sistem tertentu
• Bagaimana data dipresentasikan
• Menyajikan data
• Sebagai layanan penterjemah.
• Menentukan tipe data (gambar, audio, video, atau teks), enkripsi (ASCII atau EBCDIC), dan ekstensi file agar file siap ditampilkan di layer aplikasi
5. Session
Merupakan layer yang mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol dan menghentikan sebuah komunikasi antar mesin, contoh kita mengambil uang di mesin ATM dari memasukan pin sampai dengan mengambil uang yang sebelumnya mesin berkomunikasi dengan server dahulu tentang saldo rekening dan jumlah yang diminta. Dalam Session kita bisa menjumpai SQL, NFS, RPC dan lain-lainnya
Lapisan ini menetapkan, mengelola dan mengakhiri koneksi antar aplikasi. Sesi lapisan set up, koordinat, dan mengakhiri percakapan, pertukaran, dan dialog antara aplikasi pada setiap akhir. Ini berkaitan dengan sesi koneksi dan koordinasi.
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan kedua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk. Session Layer Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi–aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin ke mesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Secara umum fungsi dari session layer adalah:
• Mempertahankan data dari berbagai aplikasi yang digunakan
• Bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan memutuskan session-session antar-layer di atasnya
• Kontrol dialog antar peralatan/node
• Koordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe komuniskasinya (simplex, half duplex, full duplex)
• Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang menggunakan jaringan
4. Transport
Berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Merupakan layer yang mendefinisikan managemen dari virtual circuit antar host dalam jaringan yang mengandung rangkaian protokol dan permasalahan transportasi data. Layer ini mengatur arus koneksi dan pengendalian error dalam proses pengiriman paket data seperti TCP, UDP dan SPX. Menyediakan transfer transparan data antara sistem akhir, atau host, dan bertanggung jawab untuk menyembuhkan kesalahan end-to-end dan arus kontrol. Ini menjamin transfer datanya lengkap.
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya. Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika end-to-end antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
Lapisan ini menjaga kontrol aliran data dan memberikan pengecekan kesalahan dan pemulihan data antara perangkat. Kontrol aliran berarti bahwa lapisan transport terlihat untuk melihat apakah data berasal dari lebih dari satu aplikasi dan mengintegrasikan data setiap aplikasi kedalam aliran tunggal untuk jaringan fisik.
Secara umum fungsi dari transport layer adalah:
• Melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi (reassembing) dari upper layer menjadi sebuah arus data yang sama
• Menyediakan layanan transportasi data dari ujung ke ujung
• Membuat sebuah koneksi logikal antara host pengirim dan tujuan pada sebuah internetwork
• Bertanggung jawab menyediakan mekanisme multiplexing
3. Network
basics_osimodel_network
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3.
Network, merupakan layer yang mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana komputer mengidentifikasi logical address seperti IP Addreses, bagaimana meneruskan/routing (oleh router) untuk siapa pengiriman paket data. Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah paket dengan ukuran unit yang lebih kecil. Router adalah contoh yang tepat dari definisi layer ini.
Lapisan ini menyediakan teknologi switching dan routing, membuat jalur logis -yang dikenal sebagai sirkuit virtual- untuk transmisi data dari node ke node. Routing dan forwarding adalah fungsi dari lapisan ini, serta pengalamatan, internetworking, error handling, kontrol kongesti dan sequensi paket.
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet, mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan, misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.
Secara umum fungsi dari network layer adalah:
• Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
• Mendeteksi Error
• Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
• Mengendalikan aliran
• Mengangkut lalu lintas antar peralatan yang tidak terhubung secara local
• Paket diterima oleh interface router
• Router akan mencek alamat IP tujuan
• Melakukan routing tabel
2. Data Link
basics_osimodel_datalink
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Data Link, layer ini lebih menspesifikan pada bagaimana paket data didistribusikan/ditransfer data melalui media particular, atau yang lebih yang kita kenal seperti Ethernet, hub dan switches.
Pada lapisan ini, paket data dikodekan dan diterjemahkan kedalam bit. Ini melengkapi pengetahuan dan manajemen protokol transmisi dan menangani kesalahan dalam lapisan fisik, kontrol aliran dan sinkronisasi frame. Lapisan data link dibagi menjadi dua sub-lapisan: Media Access Control (MAC) dan Logical Link Control (LLC). Sublayer MAC mengontrol bagaimana sebuah komputer pada jaringan memperoleh akses ke data dan mendapat izin untuk mengirimkannya. Lapisan LLC mengontrol sinkronisasi frame, flow control dan pengecekan kesalahan.
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media jaringan dan layer protocol yang memiliki level yang lebih tinggi, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link. Data Link Layer menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan hardware kemudian diangkut melalui media. Komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error. Dalam layer ini, protokol fisik yang sesuai ditempatkan untuk data. Juga, jenis jaringan dan sequencing paket didefinisikan.
Data Link Layer menangani bingkai (frame) data khusus antara jaringan dengan Physical layer. Pada penerimaan akhir, layer ini mempaket data mentah dari Physical layer kedalam bingkai data untuk pengiriman ke Network layer.
Sebuah bingkai (frame) data adalah unit dasar bagi trafik jaringan seperti data di kirim melalui media jaringan; bingkai data adalah sebuah format terstruktur yang tinggi (highly structured format) yang mana data dari layer atas di letakkan untuk pengiriman, dan pada saat data di extracted (diurai) saat di terima dan dikirim ke layer diatasnya.
Secara umum fungsi dari data link layer adalah:
• Framing: Membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame.
• Physical Addressing: definisi identitas pengirim dan /atau penerima yang ditambahkan dalam header.
• Flow Control: melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang.
• Error Control: penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.
• Communication Control: menentukan device yang harus dikendalikan pada saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama.
Fungsi lain dari data link layer:
• Mengkomunikasikan bit ke bytes dan byte ke frame
• Menerima perangkat media berupa MAC Addressing
• Deteksi error dan recovery error
• Menyediakan transmisi physic dari data
• Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control
• Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware address (MAC)
• Menterjemahkan dari layer network di atasnya ke bit-bit layer fisik di bawahnya
• Melakukan format pesan atau data menjadi pecahan-pecahan (data frame)
• Menambahkan header yang terdiri dari alamat HW sources & destination (semacam informasi kontrol)
• Mengidentifikasi peralatan pada network
• Membentuk enkapsulasi yang membungkus data asli
• Enkapsulasi akan dilepas setelah paket diterima oleh layer di bawahnya
• Enkapsulasi akan berlanjut di hop lain hingga paket sampai ke tujuan
• Paket tidak akan berubah sepanjang pengiriman.
1. Physical
basics_osimodel_physical
Adalah layer paling bawah dalam model OSI. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Physical, layer terendah ini mendefinisikan media fisik dari transmisi paket data dimana protocol digunakan seperti Ethernet pinout, Kabel UTP (RJ45, RJ48 dsb) kita bisa perkirakan layer ini tentang kabel dan konektornya.
Lapisan ini menyampaikan bit stream - impuls cahaya, listrik atau sinyal radio - melalui jaringan pada tingkat listrik dan mekanik. Ini menyediakan sarana perangkat keras untuk mengirim dan menerima data pada carrier, termasuk mendefinisikan kabel, kartu dan aspek fisik.
Merupakan layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card berada pada layer ini. Physical Layer bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar system. Ini adalah tingkat dari hardware yang sebenarnya. Ini mendefinisikan karakteristik fisik dari jaringan seperti koneksi, level tegangan dan waktu.
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada dibawah physical layer. Selain itu, layer ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Secara umum fungsi dari physical layer adalah:
• Memindahkan bit antar devices
• Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi
• Merepresentasikan bit
• Menentukan kebutuhan listrik, mekanis, prosedural, dan fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem
OSI Reference Model sebenarnya hanya sebuah pedoman. Tumpukan protokol sebenarnya sering menggabungkan satu atau lebih dari lapisan OSI kedalam satu lapisan.
osifin
Cara Mudah Mengingat Model OSI 7 Layer
All People Seem to Need Data Processing or Please Do Not Throw Sausage Pizza Away
osipizz
Contoh Praktis Model Layer OSI
Sebagai contoh sehari-hari kita menerima email :
Layer 7, anda memakai Microsof Outlook yang mempunyai fungsi SMTP dan POP3.
Layer 6, anda mengirim email dengan format ASCII atau HTML.
Layer 5, anda menggunakan email anda harus menginstal OS dahulu untuk membuka sesi komunikasi jaringan.
Layer 4, OS membuka SMTP dengan sebuah TCP socket kemudian protocol terbuka untuk menerima data dari server email.
Layer 3, computer mencari IP addres dari SMTP Server dengan melihat routing table yang diberikan OS Router jika tidak ditemukan akan memberikan pesan.
Layer 2, Paket Data dari IP address dikirimkan oleh Ethernet.
Layer 1, mengubah paket data menjadi signal elektrik yang ditransformasilkan pada kabel UTP Cat5.
Kelebihan dan Kekurangan Model OSI
Model OSI ini sangat luas digunakan dalam komunikasi jaringan. Akan tetapi perlu diingat bahwa ini hanyalah sebuah model teori yang mendefinisikan standards bagi programmer dan sistem administrator jaringan. Model OSI dalam penerapannya memiliki kekurangan dan kelebihan.
Kelebihan:
Membagi jaringan kedalam tujuh layer ini memberikan kelebihan, diantaranya:
- Mengurangi kompleksitas
Model ini merubah jaringan komunikasi menjadi lebih kecil, menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana. Ini membagi proses komunikasi jaringan menjadi komponen yang lebih kecil dan lebih sederhana, sehingga membantu pengembangan komponen, desain, dan pemecahan masalah (troubleshooting).
- Standarisasi antarmuka
Standarisasi komponen jaringan ini memungkinkan dukungan dan pengembangan banyak vendor.
- Memfasilitasi teknik modular
Hal ini memungkinkan berbagai jenis perangkat keras jaringan dan perangkat lunak untuk berkomunikasi satu sama lain.
- Interoperabilitas antar vendor
Hal ini memungkinkan pembangunan beberapa vendor melalui standardisasi komponen jaringan. Mendefinisikan proses untuk menghubungkan dua lapisan bersama-sama, mempromosikan interoperabilitas antar vendor. Ini memungkinkan vendor untuk membagi desain mereka agar sesuai dengan desain modular, yang memudahkan implementasi dan menyederhanakan troubleshooting.
- Memastikan teknologinya interoperable
Ini mencegah perubahan dalam satu layer mempengaruhi lapisan lainnya, memungkinkan untuk pengembangan yang lebih cepat.
- Mempercepat evolusi
Ini memberikan pembaruan yang efektif dan perbaikan komponen individu tanpa mempengaruhi komponen lain atau harus menulis ulang seluruh protokol.
- Menyederhanakan belajar mengajar
Ini memecah komunikasi jaringan menjadi komponen yang lebih kecil untuk membuat pembelajaran menjadi lebih mudah. Menyediakan suatu alat pengajaran untuk membantu administrator jaringan memahami proses komunikasi yang digunakan antar komponen jaringan.
- Memberikan bahasa dan referensi yang sama antar sesama professional jaringan
- Membagi tugas jaringan kedalam layer-layer logis demi kemudahan dalam pemahaman
- Memberikan keleluasaan fitur-fitur khusus pada level-level yang berbeda
- Memudahkan dalam troubleshooting
- Mendorong standard interoperability antar jaringan dan piranti
- Memberikan modularity dalam fitur-fitur jaringan (developer dapat mengubah fitur-fitur tanpa mengubah dengan cara pendekatan keseluruhan)
Kekurangan:
- Layer-layer OSI adalah teoritis dan dalam penerapannay belum tentu melakukan fungsi yang sesungguhnya.
- Implementasi suatu protokol tertentu bisa tidak mewakili setiap layer OSI (atau bisa tersebar di beberapa layer).

credits :
 _http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI
_http://dinikirana.blogdetik.com/2012/02/18/osi-layer/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar